Terapi (Stabilisasi) NAZA/Narkoba Metode Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater
Kerusakan pada sistem saraf pusat bisa menimbulkan gangguan mental dan perilaku, ini disebabkan karena zat yang terkandung di dalam NAZA/NARKOBA akan mengganggu sinyal penghantar saraf (sistem neuro-transmitter) dalam susunan saraf pusat (otak).
Dengan demikian maka penderita harus diberikan terapi yang bersifat holistic yang meliputi Terapi Medik, Psikologis, Sosial & Spiritual (BPSS):
Proses Stabilisasi adalah:
- Pasien akan diberikan obat anti psikotik yang ditujukan terhadap gangguan sistem saraf pusat.
- Diberikan pula obat anti nyeri berupa analgetika non opiate dan tidak bersifat adiktif.
- Diberikan obat anti depresi
- Dan obat-obatan lain apabila pasien mengalami komplikasi medic saat dilakukan terapi tersebut.
- Pemberian obat dilakukan sesuai anjuran dokter.
- Perawatan kesehatan pasien akan dilakukan oleh perawat yang standby 24 jam secara terkontrol.
- Pasien akan ditidurkan dengan menggunakan obat yang diberikan oleh dokter (bukan obat bius, dan bukan obat substitusi), dan pasien tidak akan merasakan kesakitan/sakaw, sehingga lebih manusiawi penanganannya.
- Gejala mental dalam bentuk disorientasi, ngeratak, mengigau/mimpi, bicara tidak nyambung, cadel, pelo. Saat itu pasien terbangun, tapi tidak disadarinya.
- Gejala putus zat/sakaw akan hilang saat mulainya terapi ini diberikan dan akan hilang pada hari ketiga atau keempat.
- Kesadaran penuh terjadi hari kelima atau keenam.
- Hasil tes urin akan bersih dari zat yang terkandung dalam tubuh akibat NAZA/NARKOBA di hari keenam atau ketujuh.
- Apabila dari hasil tes urindinyatakan negative maka stabilisasi selesai dan pasien dianjurkan/diarahkan untuk dapat mengikuti program lanjutan pasca stabilisasi dari metode Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater, (Rehabilitasi: transit/day care/home care) tujuannya pasien lebih stabil lagi dan supaya pasien kuat mental serta spiritual sehingga pasien tidak lagi menggunakan NAZA/NARKOBA.
- Dokter setiap hari akan datang/visit selama pasien dirawat di stabilisasi Madani
- Perawat 24 jam menangani pasien.
- Cek kesehatan setiap hari pada pasien (pemeriksaan fisik)
- Laboratorium untuk menemukan adanya komplikasi medic (bekerjasama dengan laboratorium yang telah ditentukan).
- Kunjungan agamawan/bimbingan spiritual
- Keluarga dapat menunggu/menjenguk pasien setiap saat pada kondisi tertentu
- Konseling keluarga selama masa stabilisasi.
0 komentar:
Posting Komentar