Adiksi sudah dipandang sebagai penyakit kronis, pemulihan seseorang dari masalah penyalahgunaan dan ketergantungan Narkotika/ NAPZAbukan
sekedar masalah menghentikan penggunaan NAPZA, melainkan tetap
membantunya untuk kembali berfungsi secara utuh Biologis, Psikologis,
Sosial dan Spiritual. Pemulihan penyalahgunaan dan ketergantungan (adiksi) terhadap NAPZA, merupakan suatu proses panjang dan berkelanjutan, untuk itu pendampingan sangat dibutuhkan baik dari keluarga maupun masyarakat.
Penderita
(dalam bahasa Kedokteran) atau Korban Penyalahgunaan NAPZA (Sosial)
setelah menjalani tahapan Rehabilitasi Sosial maupun Medis diharapkan
tetap menjaga pemulihannya ketika mereka kembali pada masyrakat atau
lingkungannya.
AFTER
CARE adalah salah satu jalan untuk mereka korban penyalahgunaan NAPZA
untuk tetap berada pada komunitas yang bersih dan terjaga dari gangguan
setan-setan NARKOBA. setelah tahap rehabilitasi, keluarga dan
orang-orang terdekat diharapkan menjadi pendamping yang sesungguhnya
untuk terus memberikan arahan dan bimbingan kepada anaknya atau keluarga
yang menjadi korban untuk menjaga stabilitas pemulihannya. Bagi lembaga
yang pernah memberikan layanan pembinaan, pendampingan rehabilitasi
setidaknya dapat tetap memantau perkembangan keempat hal diatas BPSS.
Program
yang sudah kami lakukan di Yayasan Madani adalah berupa pemberdayaan
dan peningkatan kemampuan santri dengan dibukanya Bengkel dan Steam
Motor di Lingkungan Madani, selain itu kami juga memberdayakan mereka
untuk membantu dalam hal administrasi kantor, percetakan dan dilibatkan
dalam program-program yang sudah terjadwal. hal tersebut diharapkan
membangkitkan semangat baru dan mereka juga dapat menambah pengalaman.
AFTER
CARE MADANI juga memiliki satu empang di wilayah bogor tepatnya Desa
Sipak Jasinga. kegiatan ini dimanfaatkan oleh para santri untuk
refreshing juga budidaya yang dapat dikonsumsi sendiri, dengan Program
AFTER CARE ini para santri dapat tetap menjaga komunikasi dan
sillaturrahim, saling mendukung dalam hal pemulihan yang bersih,
penguatan antar sesama santri, peningkatan kemampuan sumber daya manusia
dan yang pasti adalah pemulihan terpelihara.
Kesehatan
yang diharapkan adalah standar World Health Organization (WHO) 1984,
APA 1992 dan WPA 1984 yaitu kesehatan yang terpadu / integratif
Biologis, Psikologis, Sosial dan Spiritual. mudah-mudahan program ini
dapat membangun kesadaran bersama untuk tetap peduli kepada mereka.
0 komentar:
Posting Komentar